Pagi ini aku malu keluar kamar bahkan keluar rumah, wajah ku terlihat aneh karena mataku sembab hidungku merah seperti seorang badut yang lupa menghapus make up nya sebelum tidur. Mungkin karena aku kurang tidur sekaligus hasilku menangis semalaman. Pagi ini pun aku juga masih menangis tersedu, mungkin karena aku belum bisa melupakan kejadian kemarin malam yang sungguh diluar dugaan. Pagi ini aku tak sengaja menulis ini yang seharusnya aku menulis satu bulan lagi. Saat hubunganku dengan dia menginjak dua bulan dengan isi tulisan mengenai bagaimana aku selalu dibuat jatuh cinta lagi dan lagi. Dan saat tiga bulan nanti aku ingin menulis lagi untuk bercerita bagaimana romantisnya dia kepada ku. Begitupun bulan bulan selanjutnya. Ah semua itu sudah tak perlu. Ini lah tulisan terakhirku tentang aku dan dia. Kemarin sepulang dari kampus, aku pergi lagi membeli kartu paket internet sekaligus pulsa untuk nomorku yang hari ini sudah memasuki masa tenggang. Aku kehilangan kefokusa...
Semua tulisan disini sengaja di buat untuk tabungan tawa dan senyum di masa depan, istilahnya sebagai celengan pribadi kedua setelah celengan ayam di kamar. Baca saja dan selamilah diam- diam. Carilah letak penokohan yang tepat, entah sebagai aku, kamu atau dia. Dengan begitu akan lebih mudah memahaminya. Dan terimakasih jika sudah menyempatkan membaca, semoga ada kesempatan untuk saling menyapa di dunia nyata.