Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Dokter Penyembuh

Aku tak tahu rasa apa yang sedang menyerang hati Apakah kamu juga merasakannya? Ku kira tidak Mungkin cuma aku saja yang sedang terserang penyakit itu Iya, cuma aku saja Sedangkan kamu Adalah dokter yang bisa menyembuhkannya

Sekadar Istimewa?

Kenapa ada yang aneh di hatiku Aku seperti seseorang yang selalu menunggu kedatanganmu Dan merasa sedih saat kamu sedang berada jauh dari jangkauanku Karena walau dari kejauhan saja Setidaknya aku bisa melihat senyum indahmu Itu hal yang membuat hati bahagia tapi otak membencinya Untungnya kamu tak sadar akan hal itu Aku belum merasa bahwa aku telah jatuh cinta Aku hanya merasa kagum Karena kata orang kamu itu istimewa Dan aku pun telah mengakui ke-istimewaanmu itu

Sosok Istimewa

Tahukah kau? Banyak orang disana yang terus menceritakan hal tentangmu Aku hanya mendengarkan Dan sesekali bertanya sesuai kadar keingintahuanku Entah kenapa mereka terus saja mengejarku dengan cerita tentangmu Bukannya tak mau tahu Hanya saja aku bingung Kenapa hanya cerita tentangmu saja? Kenapa bukan yang lain juga? Hingga aku berfikir Bahwa aku beruntung dipertemukan dengan sosok istimewa sepertimu Karena cerita kebaikanmu terus saja mengalir ditelingaku

Peduli Diam- Diam

Sejenak aku teringat Kekecewaan yang kudapatkan Sebab harapan lebih yang ku angankan Tapi tenang saja Aku tak terlalu memikirkannya Entah kamu akan dengan siapa Namun kenapa? Kamu bisa sampai kelewat batas? Jauh keluar jalur dari dugaanku Aku menangis tersedu jika mengingatnya Bukan menangis karena luka hatiku Melainkan karena kamu yang sudah tak ku mengerti arah lajumu Jika memang ia yang kamu pilih adalah yang terbaik Harusnya tak membuatmu menjadi seperti ini Aku akan rela jika ia bisa membawamu ke arah yang positif Tapi  setelah melihat kenyataan seperti ini, apakah aku bisa merelakanmu bersamanya? Tidak! Pasti tidak Namun aku tak bisa menyampaikan ketidakrelaanku itu Lalu bagaimana caranya? Sedang saat kita berpapasan saja Kita saling diam bak orang tak saling mengenal Saat kita ada kesempatan mengobrol Sikap dingin yang selalu kita tunjukkan Lantas apa yang bisa kulakukan sekarang selain bergelut dengan doa Hanya Allah-lah sebaik baik penolong Semog...

Cukup, pergilah!

Bukankah aku telah membebaskanmu, untuk berpetualang keangkasa sana lantas untuk apa lagi, kamu kembali menuju cahaya remang ini ? bukankah aku telah memilih, menjadi jarak untuk rasa yang seharusnya tak boleh ada ini lantas untuk apa lagi, kamu kembali sebagai sang rembulan? aku telah melepasmu tapi tidak dengan cerita tentangmu aku bisa berjalan tanpa menoleh kearahmu tapi tidak untuk berhenti dengan bayanganmu ragamu jauh rasamu hilang tapi aku ... masih tetap bodoh dengan sejuta rasa yang kian meradang Hasil peleburan (LindaVani)

Hanya Jika

Jika puisi itu benar untukku Terimakasih karena kamu masih mengingatku Puisimu sungguhlah indah Jika benar semalam kamu memandang rembulan Maaf, semalam aku tidur lebih awal Sehingga aku tak memandangnya secara langsung Tapi tenang, semalam aku bermimpi sedang memandangnya Jika benar semalam kamu bercengkerama denganku Kurasa itu sebuah kebenaran Karena kau tahu? Di dalam mimpiku semalam Aku sedang memandang rembulan bersama seseorang yang tak terlihat oleh mataku Instingku berkata seseorang itu adalah kamu Dan jika benar kamu merindukanku Akulah orang yang lebih merindukanmu Aku senang jika puisi itu benar untukku Tapi kenyataannya puisi itu tak benar untukku Kemarin kau tak menanyakan kabarku Lantas dari arah mana kau mengetahui kabarku sedang baik Jelas puisi itu tertuju pada orang lain Kau juga bilang "semoga dalam senyap kita saling mendoakan" Tapi nyatanya hanya aku saja yang berdoa untuk kebaikanmu Sedangkan kamu berdoa untuk kebaikan orang lain ...

Sedikit Membaik

Malam ini, Pesta yang bulan persembahkan sungguh sangat megah Dekorasinya sangat mewah Kerlip lampu begitu indah Jamuan bak di jannah Seketika, Mataku terpikat oleh keindahanya Itu kali pertama aku berani menatapnya Sejak sebelumnya aku mulai takut melihatnya "Sekali ini saja" pikirku Mataku tak berkedip memandangnya Lalu lalang kenangan ikut bertebaran Kemacetan kadang menggenang Aku tak menghiraukan Hanya terus memandang keindahanya Sembari berbisik padanya Assalamu'alaykum bulan hampir purnama Apa kabar kamu sekarang? Kuharap kabarmu baik- baik saja Semakin kau jauh, kenapa kau semakin indah Aku merindukanmu itu pasti Apakah kamu juga? Maafkan keputusanku yang seperti ini Aku hanya ingin kebahagiaanmu saja Karena ku tahu, kebahagiaanmu bukanlah bersamaku Aku lega malam ini mulai berani memandangmu kembali Walau khawatir akan serangan kenangan, Tapi khawatir itu sedikit berkurang Karena aku mulai membangun strategi perlindungan Agar tembok p...

EGO yang Sama

Cahaya remang telah kembali Dengan sebuah alasan Yakni kepercayaan pada sang Rembulan Karena ia yakin, rembulan tak akan  menghiraukan awan abu- abu Kedatangannya pun mendapat sambutan luar biasa dari sang Rembulan Membuat cahaya remang sedetik kehilangan nyawa Bahkan hampir saja musnah tak berdaya Bagaimana tidak? Kepercayaan yang telah tertanam di hatinya Runtuh begitu saja Kekecewaan! Itu yang ia dapatkan Ia berusaha untuk tetap menyembunyikan lukanya Tetap diam Tetap bertahan Tetap mempercayainya Hingga pada batas kemampuannya Ia memutuskan untuk segera pergi menjauh sejauh- jauhnya Pertahananya sudah tak kuat Melihatnya setiap hari Menambah lukisan luka di hati Ia harus segera menemukan dokter untuk menyembuhkannya Ia memutuskan untuk segera pergi! "Coba tanya hatimu sekali lagi Sebelum engkau benar2 pergi Masihkah ada aku didalamnya Karena hatiku masih menyimpanmu" (sepenggal lirik lagu dari Fiersa Besari ~ April) Perlukah cahaya remang berta...

Assalamualaykum Cahayaku

Waalaikumsalam rembulanku Bolehkah aku bercerita padamu? Aku ingin kamu mengetahui ini Semalam aku sangatlah bahagia Karena aku bisa melihatmu Melihat pancaran sinar di wajahmu Melihat lekuk senyum dibibirmu Melihat semua hal indah yang ada pada dirimu Namun kebahagiaan itu tak lama mendampingiku Awan abu- abulah penyebabnya Ia datang tiba- tiba dan merenggut kebahagiaanku itu Aku ingin sekali marah padanya Aku ingin memakinya Tapi sejenak aku tersadar Awan abu- abu tak pernah ingin mengganggu Dia juga ingin kebahagiaan Sama halnya dengan diriku

. . . .

Secepat itukah kamu beralih? Bukan begitu. Hanya saja kepercayaan yang selama ini takut ku berikan pada seseorang tiba- tiba bisa beralih padanya. Entah sihir apa yang ia gunakan sehingga membuat trauma akan kepercayaan pada seseorang musnah begitu saja. Kita lihat saja bagaimana akhirnya nanti. Dia tahu mana yang terbaik dan mana yang tidak baik untuk ku. Always believe in Allah.