Aku menunda memberitahumu mengenai seseorang yang membuatmu penasaran Kamu menebak dengan menyebutkan semua nama orang yang sama- sama aku dan kamu kenal Tapi semua itu jelas salah, karena aku meminta bantuan kepada teman kamu yang tak pernah ku kenal sebelumnya dan tak mungkin terfikirkan olehmu Ya, dia yang aku mintai tolong memintakan alamat rumah kamu, kepadamu Penundaan itu memang ku sengaja Aku hanya ingin mengobrol panjang denganmu, itu saja Kala aku langsung memberitahumu, aku dan kamu tak akan mengobrol sepanjang tadi malam Obrolan semalam, rasanya masih hangat, menurutku Tapi tak pernah bisa sehangat dahulu Hingga berakhir kamu geregetan karena aku tak segera bilang iya Dan kamu sudah malas mengobrol denganku Tak apa, terimakasih sudah menemaniku di malam ketiga ramadhan ini . . . Kamu, yang sudah memecah rinduku semalam. Berhati- hatilah dimanapun kamu menapakkan kaki, karena bahaya tak pernah...
Semua tulisan disini sengaja di buat untuk tabungan tawa dan senyum di masa depan, istilahnya sebagai celengan pribadi kedua setelah celengan ayam di kamar. Baca saja dan selamilah diam- diam. Carilah letak penokohan yang tepat, entah sebagai aku, kamu atau dia. Dengan begitu akan lebih mudah memahaminya. Dan terimakasih jika sudah menyempatkan membaca, semoga ada kesempatan untuk saling menyapa di dunia nyata.