Selamat malam rembulan! Kamu baik- baik saja kan disana? Apakah kamu tahu, kalau aku sedang menangis saat ini. Entahlah~ Hmmm sepertinya setiap hari tak mungkin aku tak menangis. Entah menangisku untuk apa. Rasanya malam ini aku sudah tak kuasa menahannya. Tapi aku harus tetap kuat bukan? Demi siapa lagi, jelas kamu. Aku merasa tak akan ada yg membaca tulisan ini, sama seperti tulisan ocehan ku sebelumnya. So, aku ga merasa takut jika ada yang akan membacanya. Dan aku akan leluasa serta merasa lega jika sudah menyampaikannya. Sekarang saja ya! Singkat banget kok. Aku hanya ingin bilang bahwa "AKU MERINDUKAN KAMU, SAYANG". Singkat banget kan? Kalo yang di bawah ini tambahannya. Hihihi Aku pun merasa cemburu. Cemburu? Fyuuhh aku siapa kamu coba. Tapi itulah kenyataannya. Saat itu salah satu teman perempuanku menyalin chat pribadinya denganmu lalu ia kirim ke grup. Jelas ku baca dengan seksama. Antusiasmu membalasnya terlihat sangat tinggi. Setelah beberap...
Semua tulisan disini sengaja di buat untuk tabungan tawa dan senyum di masa depan, istilahnya sebagai celengan pribadi kedua setelah celengan ayam di kamar. Baca saja dan selamilah diam- diam. Carilah letak penokohan yang tepat, entah sebagai aku, kamu atau dia. Dengan begitu akan lebih mudah memahaminya. Dan terimakasih jika sudah menyempatkan membaca, semoga ada kesempatan untuk saling menyapa di dunia nyata.