Aku yakin Kamulah rembulanku Dan aku cahayamu Cukup dengan cahayaku Pancaran sinarmu akan terlihat walau dengan mata kalbu Rembulanku, Aku lupa Jagad raya sungguh luas Masih banyak cahaya rembulan lain disana Aku melihat dengan jelas Mereka jauh lebih baik dari diriku Aku hanya bisa berharap pada takdir Semoga ia mau menolongku Untuk terus membersamakan diriku dan dirimu Selamanya Tapi rembulanku Tak kusangka, takdir sungguh baik padamu Pada bulan penuh kasih sayang ini Ia hadiahkan cahaya rembulan terbaik untukmu Aku sungguh bahagia Benar- benar bahagia Karena kamu mendapat cahaya paling terang Yang akan membuatmu menjadi rembulan paling rupawan Bukan cahaya remang Yang membuatmu terlihat pudar Seperti diriku Mengikhlaskanmu Adalah kado terakhir dariku Di bulan penuh kasih ini Semoga menjadi kado terindah yang pernah kuberi Terimakasih Kamu pernah menjadi rembulanku Mau menerima cahaya remangku Dengan...
Semua tulisan disini sengaja di buat untuk tabungan tawa dan senyum di masa depan, istilahnya sebagai celengan pribadi kedua setelah celengan ayam di kamar. Baca saja dan selamilah diam- diam. Carilah letak penokohan yang tepat, entah sebagai aku, kamu atau dia. Dengan begitu akan lebih mudah memahaminya. Dan terimakasih jika sudah menyempatkan membaca, semoga ada kesempatan untuk saling menyapa di dunia nyata.