Pagi itu tanganku sudah merasa gatal melihat perdebatan di grup. Ku tutup grup kemudian ku buka web PT. Kereta Api Indonesia untuk mengecek berapa kursi kosong yang masih tersisa untukku dan teman- teman kembali ke Bandung. Kedua mata ini lelah ketika tiket dari tanggal 22 hingga 25 telah HABIS. Bahkan hanya tersisa tiket tanggal 31 di tahun 2016 ini.
Naik bus adalah plan B untuk kembali ke Bandung. Karena ga mungkin kita kembali tanggal 31 karena libur kita sebenarnya hanya satu minggu saja. Jika kita balik tanggal 23 sudah terhitung dua minggu lebih tiga hari. Naik bus pun banyak pantangan juga. Apalagi nih anak mabuk berat kalau sudah naik public transportation kecuali naik ojek atau kereta api. Belum lagi harus bawain buah tangan berupa kerupuk bakar yang sudah dipesan oleh teman disana yang kayaknya sudah ngidam banget.
Entah nanti bakal kembali ke Bandung naik kendaraan apa dan tanggal berapa. Sekarang yang terpenting adalah ceklist semua barang yang dibutuhin kalau naik bus. Seperti Obat Dramamin, keresek, tisu dan freshcare. Ga usah dibayangin lemesnya nanti kayak gimana kalau misal mabuk beraksi. Sudah pasti butuh perhatian dan tempat bersandar dari teman.
Sore harinya aku dan teman- teman kumpul di Taman Pandan Wilis. Kami duduk ber-enam di dalam gazebo. Keadaan sedang mendung namun matahari tetap diberi ruang untuk berkreasi dengan sinarnya. Tiba- tiba sinar matahari menghilang berganti dengan barisan awan hitam di langit. Tak terasa hujan deras tiba- tiba turun disertai dengan angin dan petir, terlihat seperti badai.
Kami merasa ketakutan. Kemudian salah seorang teman menggemakan adzan, alhamdulillah badai sedikit reda. Namun, selanjutnya badai kembali berkobar bahkan levelnya lebih dari sebelumnya. Kami berempat saling berpelukan dan dzikir tak hentinya terdengar lirih dari mulut penuh dosa ini. Alhamdulillah ketika sautan adzan maghrib dari semua wilayah berkumandang, badai reda hanya tinggal gerimis sedang dan beberapa lukisan petir dilangit yang tersisa. Kami bergegas untuk pulang. Sebelum badai berubah fikiran lagi. Di sela perjalan pulang, otak ini kembali memikirkan kasus tiket kereta api yang sudah HABIS.
Lalu, apa kabar tiket menuju hati kamu? Apakah tiketnya juga telah habis sama seperti tiket kereta akhir tahun ini? Apa aku harus mengantri untuk mendapatkan tiket itu? Atau aku perlu "booking" terlebih dahulu? Atau aku harus segera membelinya jauh- jauh hari?
Ah! Kurasa semua itu takperlu. Karena aku yakin, engkau hanya punya satu tiket khusus untuk diriku yang tak mungkin engkau berikan kepada orang lain. Benarkan?
Ah! Kurasa semua itu takperlu. Karena aku yakin, engkau hanya punya satu tiket khusus untuk diriku yang tak mungkin engkau berikan kepada orang lain. Benarkan?
NGANJUK
Jum'at, 16 Desember 2016
Jum'at, 16 Desember 2016
#zuu #diary #tamanpandanwilis #warungotok #nganjuk #kotabayu
Komentar
Posting Komentar